Tren Memelihara Ular
Ular dikenal manusia sebagai hewan berbahaya, karena ia memiliki bisa atau racun (venom). Karena hal tersebut, hewan melata ini telah lama dimusuhi manusia. Namun, stigma tentang ular seperti ini mungkin harus diperbaharui. Faktanya, tidak semua ular berbisa. Hanya 20-30% dari total spesies ular di dunia yang dikategorikan jenis ular berbisa. Sementara itu, di antara jenis ular yang dikategorikan berbisa, hanya 10% yang bisanya mematikan.
Umumnya, para hobiis pemula memilih yang tidak berbisa, baik lokal maupun impor. Sebaliknya, hobiis yang sudah lama memelihara ular yang tidak berbisa lama-kelamaan tertarik untuk memelihara ular berbisa. Namun, itu semua kembali lagi dari selera para hobiis. Tren memelihara ular juga tergantung dari kota atau tempat para hobiis tinggal. umumnya di kota-kota besar, para hobiis mayoritas menyukai memelihara ular-ular impor. Para hobiis yang memiliki lahan dan tempat yang luas biasanya menyukai memelihara ular yang berukuran besar.
Layaknya hewan yang banyak diburu atau hampir punah, sebagaian ular juga dilindungi keberadaanya oleh pemerintah, baik lokal maupun internasional. Upaya yang dilakukan pemerintah dan para hobiis saat ini adalah mensosialisasikan, mencoba menangkarkan dan menjalankan program pelepasan ular.
Ular merupakan jenis reptil dari ordo Squamata dan Subordo Serpentes. Hewan tanpa kaki ini bisa ditemukan di seluruh penjuru dunia, kecuali Antartika. Ular yang berbisa mematikan biasanya berasal dari keluarga Elapidae (ular sendok, ular belang dan ular cabai), Hydrophiidae (ular-ular laut), serta Viperidae (ular tanah, ular bangkai laut dan ular bandotan).
|
Ular Sendok
www.Google.com
|
|
Ular Bandotan
www.Google.com
|
|
Ular Belang
www.Google.com
|
|
Ular Bangkai Laut
www.Google.com
|
|
Ular Laut
www.Google.com
|
|
Ular Cabai
www.Google.com
|
|
Ular Tanah
www.Google.com
|
Sementara itu, ular-ular yang berbisa lemah merupakan kelompok terbesar yang berjumlah sepertiga dari total jenis ular di dunia. Misalnya, Ular yang berasal dari keluarga Colubridae, seperti ular sapi, ular tikus, ular kisik, ular siput dan ular tambang.
|
Ular Tikus
www.Google.com
|
|
Ular Sapi
www.Google.com |
|
|
Ular Kisik
www.Google.com
|
|
Ular Siput
www.Google.com
|
|
Ular Tambang
www.Google.com
|
Sumber:
Redaksi
AgroMedia, Buku Memilih & Merawat Kura-kura, Ular, dan Gecko, Jakarta:
AgroMedia
Pustaka, 2010
0 komentar:
Posting Komentar