Python ( Sanca )

Merupakan ular tidak berbisa yang ukuranya bisa mencapai di atas 10 meter. Sebarannya di seluruh Indonesia bagian barat dan timur, kecuali daratan Papua. Python juga dapat ditemui di daratan India, Indocina, Malaysia, dan Singapura. Harga jual hewan ini bervariasi, dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. Harga jual ratusan ribu biasanya untuk python yang sudah banyak ketersediaannya, misalnya sanca batik. Sementara itu, harga puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk ketersediaanya sedikit, terutama yang memiliki keunikan tertentu baik dari corak atau warnanya. Corak dan warnanya yang unik membuat banyak orang menjadikan kulit ular ini komoditi ekspor. Namun, perdagangan ular ini harus mengikuti peraturan & pembatasan jumlah (kuota) CITES. Python reticulatus dan Phyton curtus termasuk dalam Appendix II CITES. Artinya, ular ini bisa diperdagangkan dengan syarat populasinya di alam tidak terancam. Karena itu, populasinya di alam harus selalu dimonitor secara berkala. Berikut ini beberapa jenis python populer. 

Reticulated Python (Phython Reticulatus)

www.google.com

Di Indonesia, spesies ini kerap disebut dengan sanca batik, sanca kembang atau puspa kajang. Retic termasuk ular yang berumur panjang hingga mencapai lebih dari 25 tahun. Tubuhnya bercorak lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula), yang terdiri dari kombinasi warna hitam kecokelatan, kuning, dan putih. Habitat ular ini ada di hutan-hutan Asia Tenggara seperti Filipina, Burma, Indonesia, dan kawasan Indocina. Di Indonesia, ular sanca batik penyebaranya merata, yaitu di daerah hutan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Ular ini biasanya hidup tidak jauh dari sungai, kolam atau rawa.

www.google.com

www.google.com

www.google.com

Di habitatnya, makanan utama retic berupa mamalia kecil, burung dan reptile lain seperti biawak. Retic lebih senang menunggu daripada aktif berburu mangsa. Ular ini memanfaatkan tubuh besarnya untuk melilit mangsa (constricing). Setelah mati, mangsanya akan ditelan bulat-bulat. Retic kerap dipelihara orang karena keindahan kulitnya dan relatif jinak. Selain itu, faktor perawatan yang mudah menjadi alasan kuat mengapa orang memelihara ular ini. Selain dipelihara, ular ini juga banyak diburu orang untuk diambil kulitnya yang indah. Hobiis pemula biasanya memilih Python reticulatus karena harganya relatif murah dibandingkan dengan ular impor. Jika kemungkinan terburuk ular ini mati, kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar.

Cofer Galery

www.google.com

www.google.com

Cofer Galery

Indian Python (Python Molurus)
Ukuran tubuhnya lebih pendek dari pada sanca kembang, yaitu sekitar lima meter. Ular ini memiliki nama julukan sanca bodo atau asiatic rock python. Habitat aslinya tersebar dari Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Sumbawa, Serawak, Sabah, India, Myanmar, Thailand, Khmer, Laos, hingga Vietnam. Salah satu varietas python ini adalah python molurus bivittatus yang dikenal dengan nama burmese python atau albino. Ular ini sudah banyak di budidayakan, termasuk di Indonesia. Jika pemeliharaannya baik dan benar, umumnya bisa mencapai 25 tahun. Di alam bebas, bahkan dapat mencapai umur 40 tahun. Musim kawin ular ini pada bulan November, Desember atau Januari. Sekali bertelur bisa menghasilkan 20-100 butir telur.

Cofer Galery

www.google.com

www.google.com

Ular jenis ini termasuk di dalam ular berukuran besar. Python molurus tergolong ke dalam lima jenis ular terbesar di dunia. Panjangnya bisa mencapai delapan meter. sumber lain menyebutkan bisa mencapai ukuran sembilan meter. Ukurannya yang besar membuat ular ini tidak disarankan untuk hobiis pemula. Beberapa python molurus bivittatus yang populer adalah albino, labyrinth, granit, hijau, dan tiger.

www.google.com

Blood Python (Python curtus)
Nama Blood Python muncul karena warna dasar kulitnya kemerahan seperti darah. Adapun nama lain dari ular ini adalah sawa gendang, sanca padim, dipong, atau sanca pendek. Sebutan sawa gendang dan sanca pendek muncul karena ukuran tubuhnya tidak terlalu panjang maksimum 2,5 meter. Namun, tubuhnya cukup besar hingga mencapai paha orang dewasa. Bagian perutnya juga tampak buncit sehingga mirip seperti bentuk gendang. Nama sanca padi dipakai di Sumatera karena bentuk tubuhnya seperti padi. Usianya bisa mencapai 20 tahun.

www.google.com

Spesies ular ini antara lain Python curtus brongersmai, Python curtus curtus, dan Python curtus breitensteini.  Ular ini tersebar di daerah Sumatera (Sumatera bagian timur dan tengah), Kalimantan, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Habitat aslinya ditemukan di persawahan dan daerah yang basah. Di habitat aslinya ini, bloody python memangsa berbagai jenis hewan seperti tikus, ayam, kelinci, dan bebek. Ular ini juga memerlukan kelembapan tinggi sehingga senang berendam di dalam air. Karena itu untuk pemeliharaannya, para hobiis harus menyediakan wadah berisi air bersih di dalam kandang. Dan sebaiknya, wadah air dan kandang ular ini di bersihkan setiap hari. Karena bloody python relatif lebih cepat kotor daripada jenis ular lain.

Chondro Python (Morelia Viridis)
Ular ini banyak ditemui di Papua, Biak, Kepulauan Aru, dan sedikit di bagian utara Australia. panjang tubuhnya bisa mencapai 2 meter. Sebutan lain dari ular ini adalag green tree python alias python pohon. Karena python jenis ini senang beristirahat dengan melilitkan diri di cabang pohon. Ular ini juga termasuk jenis ular yang agresif, sehingga perawatannya harus lebih hati-hati. Saat baru menetas, ular ini berwarna kuning keemasan atau merah bata. Perubahan terjadi setelah anak python ini berusia beberapa minggu hingga dua tahun menjadi berwarna hijau. 

-->

www.google.com

www.google.com

www.google.com

Warna kulitnya yang hijau menjadi alat untuk berkamuflase di dahan dan dedaunan agar tidak mudah terlihat.Sehingga ular ini mudah untuk menangkap mangsa karena tidak terdeteksi oleh mangsanya. terlebih ular ini mempunyai sistem sensor yang cukup tajam di mulutnya. Dimana sensor ini cukup berguna untuk mendeteksi keberadaan mangsanya.

Ball Python (Python Regius)
Ball python ditemukan di Afrika bagian tengah dan barat. Umumnya python ini membuat tempat tinggal di lubang bekas tikus atau lubang rayap. Nama "ball" yang berarti bola diberikan karena sifat ular ini yang cenderung membulatkan tubuhnya seperti bola pada saat merasa terancam. Persis hewan kaki seribu (luwing) saat menggulung tubuhnya.

www.google.com

www.google.com

www.google.com

Tubuh ball python relatif kecil dibandingkan dengan jenis python lainnya. Panjang maksimunya hanya sekitar 1,5 meter. Tubuhnya buncit, tetapi memiliki leher yang ramping dan kepala yang sangat kecil. Ular ini termasuk hewan yang berumur panjang karena sanggup hidup hingga 30 tahun. 

Ball python tinggal sangat nyaman di tempat yang bersuhu 26-28C. Python ini juga di kenal sebagai ular yang suka berjemur pada suhu 31-33C. Adapun makanan pokok dari ular ini adalah tikus kecil.

Cofer Galery

Di habitat aslinya, ular ini memiliki tubuh berwarna hitam dengan motif kecokelatan yang berbentuk bulat atau oval. Namun, di tangan para breeder, warna atau corak (morph) ball python telah di kembangkan menjadi beraneka ragam. Morph-morph baru para breeding di antaranya pie ball, bumble bee, albino, clown, coral glow, spider, dan pastel. Pie ball dan bumble bee termasuk morph yang terkenal. Sementara itu, ball python albino termasuk jenis ball python yang langka sehingga harganya lumayan tinggi.

www.google.com

www.google.com

www.google.com

www.google.com

Ular ini populer di dunia satwa peliharaan. Selain senang menggulung badan, daya tarik ular ini bagi hobiis adalah sifatnya yang cenderung tidak agresif dan ukuran tubuhnya yang relatif kecil. Daya tarik lainnya adalah warna tubuh hewan ini relatif stabil hingga dewasa. tidak seperti ular-ular lain pada umumnya yang kecerahan warnanya akan berkurang saat dewasa.. Ball python membutuhkan kelembapan 50-60% saat kondisi normal dan 60-70% saat akan shedding (ganti kulit). Kelembapan dapat ditingkatkang menggunakan wadah air minum untuk membantu melunakkan kulit saat proses shedding. Setelah proses shedding selesai, sebaiknya wadah air minum dibersihkan guna menjaga kebersihan dan kesehatan ular itu sendiri.

www.google.com

www.google.com

Reticulatus leucistic
Salah satu jenis python yang memiliki harga jual fantastis adalah reticulatus leucistic. Ular ini memiliki tubuh yang putih mulus, layaknya ular albino. Pembedaanya adalah warna matanya normal layaknya ular lain, yaitu hitam. Harga jual ular yang mengalami kelainan genetik ini mencapai seratus juta rupiah per ekor. Kelangkaan tentu menjadi penyebab utama tingginya harga jual ular ini. Hebatnya, ular ini dihasilkan oleh breeder dari dalam negeri.

Sumber: Redaksi AgroMedia, Buku Memilih & Merawat Kura-kura, Ular, dan Gecko, Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2010